Be a Good Wife

Be A good Wife © Sherry J

Cho Kyuhyun | Seo Joohyun

Marriage Life | Family | Romance

Standart Disclaimer applied

-Be A Good Wife-

Seo Joohyun 34 tahun, mengernyitkan alisnya ketika mendengar ucapan suaminya barusan. Kini Berusaha menahan rasa tidak suka yang datang setelah sang suami selesai mengutarakan maksud nya.

“jadi kau akan berada di Jeju selama seminggu, begitu?”

“err.. ya” ujar pria yang ada di seberang pelan. Terkesan Hati hati. “investor dari Jepang itu minta waktu lebih untuk meninjau lokasi, pasar dan klausul kontrak pembangunan resort. Jadi kami akan berada disini sampai hari Ming–”

“dan apa harus kau sendiri yang turun tangan?” potong Seohyun cepat “Tidak bisakah orang lain yang menggantikan mu, sudah ada  wakil direktur il jung kan disana? Bukankah kau sudah berjanji akan datang pada pertemuan orangtua disekolah Hikaru jumat besok?”

“aku tahu, dan aku sangat menyesal akan hal itu, tapi para investor itu sendiri yang ingin aku-”

“oh, baiklah aku mengerti, tidak usah diteruskan” potong Seohyun cepat “aku harap semua  urusan mu berjalan lancer disana. Ah dan karena  kau sudah berada Jeju, tak ada salahnya untuk mengajak sekertaris baru mu sekalian jalan jalan, menyenangkan hati karyawan juga tugas dari direktur kan?” dan bahkan Sebelum suaminya bisa merespon Seohyun menambahkan.

“kalau begitu aku tutup telpon nya, anak anak sudah menunggu ku”

dan dengan ganas Seohyun menutup gagang telpon rumahnya. menghirup udara disekitar nya banyak banyak setelahnya “Sabar Seohyun, jangan biarkan hal itu mengganggumu, tenang.. tenang”

ujar Seohyun sambil kembali meredam emosi yang siap meluap di kepalanya, membuat seorang bocah 8 tahun yang Mendengar suara gagang telpon yang dibanting keras oleh ibunya menoleh penasaran.

Cho Kyouta, yang semula hendak mengambil boneka keroro Jihyun adik nya, yang ada di ruang tengah mengernyit kan dahi nya. “jadi apa yang Otousan lakukan sehingga membuat Kaachan marah-marah?”

merasa akan sangat berbahaya jika bertanya pada ibu nya, bocah laki laki itu Menggedikan bahunya, dan segera beranjak menuju kamar kakak sulungnya, tempat saudara saudara nya berkumpul sekarang. “jika sudah seperti itu sebaiknya kami tidak membuat masalah, atau nanti ibu bisa benar-benar mengamuk” ujar Kyouta pelan, dan berniat memperingatkan kejadian ini pada saudara-saudara lain nya.

xXXxX

Seohyun melangkah kan kakinya menuju ruang pimpinan perusahaan tempat ia bekerja. alisnya bertaut saat mendapati sekertaris direktur nya tidak ada di tempat. sampai ia melihat sekertaris bernama Shin Ye Kyung keluar dari ruangan direktur. tersenyum padanya.

“direktur Lee sudah menunggu laporan keuangan bulan ini, manajer Cho, silahkan masuk”

Seohyun, yang pandanganya kini terpaku pada miniskirt hitam yang sekertaris itu kenakan berjalan mendekati pintu ruang direktur bergagang coklat. tak merespon pernyataan yang dilontarkan barusan. Setelah sepersekian detik mempertimbangkan, Istri Cho Kyuhyun itu menghentikan langkahnya tepat di disisi samping sang sekertaris. menolehkan wajah nya pada sekertaris muda itu.

“tidak kah menurutmu rok yang kau pakai terlalu pendek dan ketat Shin ye kyung ssi? Apakah suasana sejuk musim semi ini tidak membuat kaki indahmu yang terekspos itu menjerit kedinginan? aku khawatir kau akan jatuh sakit nanti”

mengerti maksud ucapan manis bernada racun yang Seohyun lontarkan barusan, membuat sekertaris yang baru sebulan dipekerjakan itu mengkerut takut padanya. “ba-baik, saya akan mengganti nya besok ”

“dan juga kemeja mu, kemejamu terlihat kesempitan. bagaimana bisa kau bergerak nyaman dan bekerja dengan efisien jika memakai kemeja seperti itu” merasa ciut mendengar nada mengintimindasi dari Seohyun. gadis itu menunduk dan mengucapkan saya mengerti dengan terbata.

“bagus” ujar Seohyun sambil meneruskan langkahnya menuju ruang direktur. “masih untung bukan Uee yang mengingatkan nya”

xXXxXx

“Ya Tuhan Seohyun, kau mengaget kan ku”

Seohyun memandang direktur muda di hadapanya galak. mengarahkan dagunya pada file laporan keuangan yang baru saja ia lempar di meja nya.

“itu laporan keuangan bulan ini, aku sudah merevisi karena defisit bulan lalu seperti yang kau katakan” Menghirup nafas sebanyak yang ia bisa, Seohyun menatap galak pria di hadapan nya “dan sekarang katakan padaku Lee Hyuk Jae. kau dan Kyuhyun. kalian berkomplot mencari sekertaris wanita yang cantik dan seksi untuk menggantikan sekertaris kalian yang lama bukan? mengaku saja!”

Pria itu, Lee Hyuk jae mengerjapkan matanya. memandang manajer keuangan–yang juga istri sahabatnya–yang juga dulu adalah sosok yang pernah ia kagumi sebagai wanita–dengan pandangan Heran.

“aku tak mengerti maksudmu Seohyun nie, katakan yang jelas maksud mu”

“Kyuhyun juga punya sekertaris baru” ujar Seohyun, entah mengapa suaranya terdengar begitu jauh.

“lalu?”

“Sekertaris barunya itu adalah wanita 27 tahun yang cantik dan seksi”

“oh, aku mulai mengerti, lalu?”

“dan aku cemburu tentu saja! Bayangkan, baru bulan kemarin dia pergi rapat ke Yeuido selama 10 hari dengan sekertarisnya, dan sekarang dia sudah pergi lagi ke Jeju untuk pembangunan resort selama 1 minggu!”

Hyuk Jae yang sudah sering menghadapi tingkah cemburu istri sahabatnya itu menghela nafas sabar. Atau mungkin pura-pura sabar

“dengar Seohyun, kau tau benar Kyuhyun tidak akan melakukan seperti apa yang kau tuduhkan. .. Lagi pula, ia sudah menikah dengan mu, dia milik mu.”

“oh ya, tentu saja” decih Seohyun sebal ” mengabaikan fakta bahwa dia adalah player semasa muda, dan kini dia telah beristri maka akan menjadikan nya pria yang tahan godaan setiap wanita cantik dan seksi, terus saja bela dia, kau memang sahabatnya yang baik. Kalian berdua memang sama saja” tukas Seohyun sengit.

wanita cantik dan anggun itu lantas berbalik, hendak meninggalkan atasan nya yang sedikit terbengong karena semprotan nya sampai ia teringat sesuatu. “ah ya, aku penasaran bagaimana reaksi Uee saat melihat sekertaris barumu. coba kita lihat apa dia masih bisa bersikap lembut saat melihat sekertaris suaminya memakai miniskrit 10 cm dibawah lutut”

dan seakan belum cukup, Seohyun lantas berjalan keluar dan menutup dengan setengah membanting pintu ruangan direktur utama itu.

sedangkan Lee Hyuk Jae yang masih tampak shock dengan kejadian barusan berujar pada dirinya sendiri “Seohyun yang dulu bukan Seohyun yang seperti itu.. menikah dengan Cho Kyuhyun membuatnya berubah drastis” ujar Hyuk Jae sok dramatis “hei tunggu dulu, dia tidak serius ingin mengadukan pada Uee kan?”

xxXXxx

Matahari sudah mulai menurunkan intensitas cahayanya ketika Seohyun dan ke tiga jagoan nya memasuki rumah besar keluarga Cho. Disambut oleh sang ibu mertua yang langsung menghambur kearah cucu cucu nya, Seohyun tersenyum geli sampai ia melihat sosok yang tak biasa ada dirumah mertuanya itu kini tengah duduk di meja makan, Tersenyum lebar padanya.

“Hai Seohyun”

“Hai Youngie, sendiri?”tanya Seohyun, berusaha mencari sosok jangkung Shim Changmin yang tak terlihat.

“tidak, Changmin oppa sedang bermain catur bersama paman, Soojin juga ikut. Dia sedang bermain bersama Jihyun di taman belakang” Seohyun menoleh kearah taman belakang yang terhubung dengan pintu geser kaca, dan benar saja, putri kecilnya tengah tertawa riang bersama Soojin. Mereka tengah asyik bermain masak masakan rupanya.

“Hei Hikaru kun” dari sudut matanya Seohyun menoleh pada Hikaru yang baru saja terbebas dari ciuman bertubi tubi sang nenek “terimakasih ya, sudah membantu Soojin saat di ganggu teman teman nya tempo hari lalu”

Hikaru mengangguk seadanya. Seohyun baru akan menyemprot putra pertama nya agar tidak pelit untuk sekedar mengucapkan sama “ ‘sama-sama’ “ pada orang yang lebih tua ketika perhatian nya teralihkan pada seruan girang kedua putra kembarnya yang kini berlarian menuju taman belakang. Seohyun menggeleng geli melihat duo berisik itu berhenti sejenak sebelum menggeret kakak sulung nya yang terlihat ogah-ogahan agar mengikuti mereka ke taman belakang.

“mereka benar benar aktif, ke dua putra kembarmu itu Seohyun” tersenyum pada sang ibu mertua, Seohyun perlahan mendudukan dirinya disebelah Sooyoung sang sahabat.

“kau punya si kembar yang energik, Hikaru yang pendiam dan Jihyun yang manis”

“kau benar Young, mereka benar benar paket lengkap, ”

Ke tiga wanita beda generasi itu lantas tertawa bersama mendengarnya. “oh ya” potong nyonya Cho “Kyuhyun tadi menelponku, dia bertanya apa kau sudah menjemput Jihyun dan yang lain atau belum”

“Kyuhyun Oppa menelpon?”

“ya, dia menelpon kerumah, dia tidak menelpon mu?”

“Anni eommonim, dia tidak menghubungiku sama sekali”

“kalian sedang bertengkar eh?” Seohyun sontak menoleh kearah Sooyoung yang memandang nya penasaran. Sial, sahabatnya ini benar benar memahaminya luar dalam ternyata.

“ya, begitulah” jawab Seohyun getir. Tanpa memandang sang ibu mertua yang ada di hadapan nya. Sudah 3 hari berlalu sejak kejadian marah-marah ditelpon itu berlalu, dan suami nya itu sama sekali belum menghubungi nya. Dan Seohyun juga sama sekali tidak berusaha untuk menelepon atau setidak nya memberi pesan pada suami nya.

“hanya jika kau tak keberatan Seohyun-ah,” Seohyun lantas menoleh kearah ibu nya ”apa yang terjadi diantara kalian sebenarnya?”

Perlahan Seohyun memandang mata teduh wanita paruh baya yang begitu ia hormati itu. Menggit bibir bawahnya sejenak sampai akhirnya ia memuntahkan semua kekhawatiran nya tanpa sisa.

XxXXx

Seo Joohyun memarkirkan mobilnya dengan sempurna tepat di halaman rumah mereka. Wanita anggun itu Lantas keluar dari dalam mobil setelah sebelum nya menggendong putri bungsunya Jihyun dalam pelukan nya. Ke dua putra kembarnya telah berjalan mendahului dengan membawa masing masing satu paper bag belanjaan (sebelum pulang mereka memutuskan untuk sekalian belanja bulanan tadi) disusul Hikaru yang membawa kantong belanjaan paling besar.

“itu terlihat berat Hikaru-kun, Hikaru kuat membawa nya?” tanya Seohyun pada sang putra sulung yang terlihat sedikit kewalahan.

“Hn, tidak masalah, ini tugas pria, karena Otousan tidak ada jadi aku rasa aku yang harus melakukan ini untuk ibu”

Tersenyum bangga melihat betapa putranya yang baru berusia 11 tahun mengerti akan tugas nya pada sang ibu. Seohyun lantas mengacak rambut Hikaru gemas. “Hikaru memang hebat, terimakasih, ibu senang mendengarnya. Cepatlah masuk sayang, diluar dingin sekali kan”

XXxXXx

Setelah selesai merapikan bahan belanjaan bersama ke dua putra kembarnya (dua bocah itu lebih cocok dikatakan merecoki ketimbang membantu sebenarnya) Seohyun lantas menuju ke kamar tidur nya.

Ia, jujur saja merasa lelah secara fisik maupun batin hari ini. Lelah batin karena terselip dalam benak nya rasa bersalah terhadap suaminya setelah ia berbicara banyak pada ibu dan sahabatnya sore tadi.

ia tau seharusnya ia tidak bertindak kekanak kanakan dengan tidak berbicara pada Kyuhyun hanya karena ia cemburu, rasional nya bahkan mengatakan itu tidak benar, tapi tetap saja, ia tak bisa menghalangi pikiran negatif yang berkeliaran di kepalanya ketika sang suami tengah melakukan perjalanan dinas keluar bersama sekertarisnya.

Yah walaupun tidak hanya benar-benar berdua saja sih..

Seohyun menghela nafas berat, sebelah tangan nya Kini membuka pintu kamarnya yang gelap lalu duduk di atas ranjangnya “mungkin aku harus menelpon nya nanti, dia pasti KYAAA”

Seohyun, yang merasakan tengah menduduki gundukan empuk yang entah bagaimana kisahnya hingga mempunyai tangan, berteriak kaget ketika tangan itu menyorongkan tubuh nya hingga terguling ke Kasur dibawah nya.

Ia sudah akan berteriak lagi ketika ia sadar siapa biang keladi yang nyaris membuat jantungnya copot itu.

“ya oppa!! Kau mengagetkan ku!”

Dari remang remang cahaya yang berasal dari jendela diluar, ia bisa melihat wajah mengantuk suaminya yang kini tengah memeluknya.

“hm, kenapa baru pulang?”

Seohyun tak langsung merespon, ia masih harus mengatur nafas nya yang nyaris copot karena kaget dengan ganti bertanya pada suami nya. “kami baru pulang dari menjemput Jihyun sore tadi dirumah ibu dan langsung belanja ke supermarket, tapi kenapa kau sudah pulang? Apa semua di sana sudah selesai?”

“hm, aku berusaha menyelesaikan urusanku dengan cepat, para investor itu cukup rewel juga, tapi syukurlah semuanya terkendali, aku hanya perlu memantau mereka dari sini via wakil direktur il”

Seohyun lantas mengusap lembut lengan suami yang melingkari perutnya. “maaf” ujar Seohyun tulus “kemarin aku terlalu kekanak kanakan ya?”

“aku tak bilang bahwa sikap merajuk mu itu menyenangkan, tapi aku berusaha mengerti karena bagaimanapun akhir-akhir ini aku memang lebih banyak menghabiskan waktu ku diluar ketimbang bersama dirimu dan anak-anak, itu sering membuatku merasa bersalah”

Seohyun terdiam untuk beberapa saat, namun kemudian ia menggulingkan tubuhnya kesamping dan balas memeluk pinggang Cho Kyuhyun suaminya.

“kalau begitu mari kita berusaha untuk lebih baik kedepan nya, kau akan jadi ayah dan suami yang baik dengan menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga, dan aku akan jadi ibu dan istri yang baik dengan lebih bersabar menghadapi para malaikat kita dan berusaha untuk tidak berpikir yang macam macam tentang suamiku”

Cho Kyuhyun mengerutkan keningnya, sebelum akhirnya menyentil dahi istrinya “aku sudah bilang padamu Joohyun Cho, suamimu ini sudah cukup puas menjadi playboy semasa muda, jadi tenanglah karena dia tidak akan bermain dibelakangmu, hei, jangan jangan kau hanya menganggap perkataanku angin lalu ya?”

Seohyun mendengus geli mendengarnya, dan memilih tidak merespon pertanyaan Kyuhyun barusan melainkan mengeratkan pelukan nya pada Kyuhyun yang sempat melonggar.

“Aaahh..nyaman sekali bisa berada dirumah dan memelukmu seperti ini, rasanya aku ingin seperti ini selamanya” Seohyun hanya tersenyum mendengar nya.

“Eh, Otousan?”

baik Seohyun maupun Kyuhyun menoleh kearah pintu masuk kamar, dan mendapati Cho Kyouta tengah berdiri dengan tampang terheran, masih memandang kearah ayah nya, bocah 8 tahun itu kemudian mengeluarkan hal pertama yang ada dipikiran nya.

“apa tak ada hadiah untuk anak anakmu ini karena telah menjadi anak yang baik selama ayah pergi?”

“Heii Heii,” ujar Kyuhyun tak terima “memang sudah seharusnya anak anak otousan berperilaku baik, ada atau tidak ada nya otousan di rumah”

Seohyun ganti menatap putra kecilnya penasaran, menunggu respon nya. “baik baik lah, terserah saja, tapi bolehkah aku masuk dan memeluk ayah? walaupun terkadang ayah juga bisa menyebalkan dan galak seperti ibu, tapi aku rindu ayah”

Seohyun mendengus geli mendengarnya, disampingnya Kyuhyun terlihat tidak begitu perduli dengan pertengahan kalimat putra mereka dan merentangkan ke dua tanganya lebar lebar, menyuruh Kyouta agar masuk dalam pelukan nya.

“ayah juga merindukan mu jagoan, maaf ayah jarang bermain bersama kalian”

tiba tiba Kyouta melepaskan pelukan nya. memandang wajah sang ayah yang terlihat agak terkejut karena nya. “Kalau begitu ayah mau melakukan sesuatu untuk ku?”

“apa itu?”

“bulan depan akan ada pertandingan final baseball profesional di Seoul, aku dengar Ryu hyun jin juga akan datang dari US, apa ayah mau menemani kami?” jeda sejenak sebelum bocah itu meneruskan “Minhyuk bilang ia akan nonton dengan paman Hyuk Jae dan mengajak aku, Souta dan Hikaru Nii jika kami mau, aku ingin sekali pergi kesana, tapi aku ingin pergi bersama ayah–”

“baiklah ayah akan menemani kalian”

“ap? benarkah?” binar keceriaan langsung muncul di manik cokkat madu putra sulungnya.

“sungguh, ayah akan menemani kalian dan bahkan ayah berencana menjadi supir pribadi kalian pada hari itu”

“sungguh?” ulang Kyouta lagi, sebelum akhirnya menubruk tubuh ayahnya, memeluknya dan memekik keras-keras. “Asyikk, akhirnyaa aku bisa nonton final baseball, tunggu sampai minhyuk tau kalau kami akan pergi dengan ayah, trims otousan! kau memang yang terbaik”

dan ketika Cho Kyouta sudah berlari girang keluar dari kamar orang tuanya, kini giliran Kyuhyun dan Seohyun yang tersenyum geli karena nya.

Seohyun menolehkan wajahnya sedikit kearah suaminya, menangkupkan kedua telapak tanganya pada wajah kyuhyun. sebelum mendaratkan ciuman singkat di pelipisnya.

“terimakasih, kau tau betapa ingin nya Kyouta melihat final basebal itu bersamamu dan saudara saudara lain nya, sudah sejak lama dia ribut ingin nonton pertandingan baseball, dan saat aku menawarinya untuk menemani nya dia menolak mentah-mentah karena berpikir aku akan menguap bosan selama pertandingan berlangsung”

Kyuhyun mengistirahatkan pipi nya pada telapak tangan Seohyun beberapa saat, sebelum memandang Seohyun dengan diiringi sebuah helaan nafas ringan.

“itu sudah kewajibanku sayang, kau tahu, aku kadang berpikir, jika aku bekerja untuk anak-anak dan istriku tapi aku jarang menghabiskan waktu ku bersama keluarga, bukankah waktu liburku seharusnya juga hak dari kalian?” Kyuhyun menurunkan jemari tangan Seohyun dan menggenggam nya erat.

“tapi para investor yang merepotkan itu sering sekali menyita waktu liburku, mereka tidak paham apa, bahkan direktur pun butuh liburan”

Seohyun tertawa mendengarnya, secepat kilat ia lantas menghadiahkan kecupan ringan dibibir sang suami.

“benar, mereka memang menyebalkan, tapi kita masih harus bersyukur karena para investor masih percaya dengan perusahaan mu. walaupun berat, tapi aku yakin kau bisa melakukan nya dengan baik”

Kyuhyun tersenyum simpul, sebelum akhir nya meraih pundak istri nya dan memeluk wanita nya itu erat. “kau tahu” ujar Kyuhyun pelan “aku benar-benar bersyukur dengan segala aspek dalam kehidupan ku bersama mu dan anak-anak. Melihat mereka tumbuh dengan baik adalah harapan terbesarku saat ini, dan membesarkan mereka sampai nanti bersamamu adalah harapan ku yang lain. Bisa kah kau berjanji, apapun yang terjadi nanti, meskipun mungkin aku berubah menjadi pria tua membosankan yang menyebalkan, kita tetap akan seperti ini?”

Seohyun terdiam mendengar pengakuan tulus barusan. Perlahan ia melepaskan pelukan nya pada sang suami dengan lembut. Menatap mata hitam Cho Kyuhyun yang kini balas menatap nya lekat.

“dulu dulu sekali, ketika aku masih kecil.. aku sering berharap aku akan mempunyai keluarga kecil yang utuh dan bahagia, namun semua pandangan tentang mimpi itu sirna ketika ayah dan ibuku bercerai.” Seohyun tersenyum samar ketika tangan hangat Kyuhyun membelai pipi nya. “namun sekarang, ketika aku melihat ayah dan ibu mertua, ketika melihat mereka, aku merasa bahwa hal itu bukan lah hal yang mustahil untuk terjadi padaku, aku mencintaimu, aku mencintai anak-anak kita, walaupun aku sendiri tahu jika terkadang aku bisa terlihat sangat kekanak kanakan karena cemburu tapi percayalah hal itu karena aku tidak ingin kita bernasib sama dengan kedua orang tua ku. Karena aku terlalu takut, terlalu khawatir”

“maaf jika aku terus membutmu khawatir” ujar Kyuhyun pelan, diusap nya pipi Seohyun lembut “tapi kau harus selalu ingat ini, suami mu ini dulunya adalah pria populer yang digandrungi banyak wanita, dan sekarang ia sudah lebih dari puas dengan pengalaman pengembaraan pencarian cinta nya itu. jadi kau tidak perlu khawatir karena hanya ada tiga nama wanita yang ada di hati ku : Kau, Jihyun, dan ibuku”

Seohyun tergelak mendengar nya, memandang suami narsis nya itu sesaat sebelum mengalungkan tangan nya dileher pria itu. “aku mencintai mu” goda Seohyun sambil kembali mengecup bibir Kyuhyun sekilas, ia bisa melihat suaminya itu terkejut dengan apa yang dilakukan nya barusan, sebelum akhir nya dengan kecepatan yang mengagumkan merangkul pinggang ramping istri nya agar jatuh menimpa nya dan melumat bibir istri nya dengan penuh semangat juang.

Sementara itu diluar kamar mereka, tampak bocah 11 tahun, Cho Hikaru tengah berdiri diam membatu di depan pintu kamar orang tua nya yang setengah terbuka itu. dan dengan otak cerdas nya, tanpa perlu berpikir lebih jauh ia langsung menutup pintu itu rapat, sambil merutuk dalam hati betapa orang tua nya kadang bisa begitu ekspresif dalam mengekspresikan cinta mereka tanpa melihat situasi.

Untung saja kamar itu gelap, jika tidak mungkin hikaru bisa melihat hal hal yang dilakuakn orang tua nya dengan detil. Bocah itu menghirup nafas untuk mengusir bayangan mengerikan itu dari kepala nya.

Hikaru lantas turun ke bawah, dan mendapati adik-adik nya kini memandang nya penuh harap.

“lho kenapa Nii chan hanya sendiri? Mana Otousan dan Okaasan? Kami sudah lapar” tanya Shouta memelas. Sedang kan Kyouta kembali terlihat sibuk menjadi kuda kudaan bagi Jihyun yang terlihat tertawa tawa lebar sambil menarik rambut kakak nya.

Hikaru menghela nafas, terpaksa ia lah yang harus membereskan kekacauan disini. “otousan dan okaachan sedang sibuk sekarang, sepertinya mereka tidak bisa bergabung bersama kita, biar kakak yang akan membuatkan kalian makan malam”

“ya kenapa begitu, kalau kakak yang membuat makanan itu berarti” Cho Shouta langsung terdiam ketika ia mendapatkan tatapan –kau—mau—makan—atau—tidak, dari kakak sulung nya. “oke .. oke, aku tak masalah hanya makan malam dengan roti selai kacang, jadi jangan memandang ku begitu”

Hikaru menghela nafas nya (lagi) sambil berjalan menuju konter dapur dan mengambil roti tawar, sosis dan keju, dalam hati sulung keluarga Cho itu membatin. “menjadi orang dewasa itu itu merepotkan” sambil mengoleskan mentega banyak banyak dalam roti nya.

END

Sebut saja ini adalah sequel dari sequel ff saya yang Returning sama Be A Good Dad, dibuat sengaja nggak terlalu beda jauh sama yang sebelum nya, harapan saya semoga bisa menghibur semua pemirsah sekaliaannn *eaakk*oh ya, saya agak nggak nyangka part kemarin dari 2 years without Rain bisa begitu bagus di chap kemarin, serius, saya sudah sangat tersendat sendat bikin itu ff, tapi jadi berusaha semangat lagi pas tau cukup banyak yang nungguin ff lumutan itu *tolong ciyein saya, ciyein* hahaha Xd, terimakasih atas review nya, itu benar-benar berarti bagi para author seperti kami. Jadi toloooooooooooonggggggg sekali, tinggalkan komentar buat setiap ff yang kalian baca, itu sungguh sungguh balasan yang berharga bagi kami, sekali lagi terimakasih, lopeee yuh all *author stres Uas nya belom kelar* *ketawa nista*

Regards;

Sherry J – 11.35 Am On the busy day

Tinggalkan komentar