Feel That Rain

 

 

Feel that Rain @ Sherry J

© 2013

Cho Kyuhyun & Seo Joohyun

Romance | One Shoot

Standart disclaimer applied

 

 

Musim gugur akan segera berlalu, namun hari ini mendung masih saja bergelayut manja dilangit kota Seoul, diiringi dengan gerimis hujan yang datang menyapa terlebih dahulu, seakan sedang  berkomplot dengan awan kelabu untuk menutupi cerahnya sinar matahari pada pagi itu.

 

Seorang gadis kini tengah mengamati rintik hujan yang membasahi jendela kamarnya. Gadis berambut coklat lebat itu sudah duduk di depan jendelanya selama satu jam ini. Menyandarkan kepalanya pada jendela besar dikamarnya, tengah Mengamati hujan rintik yang tengah turun membasahi bumi.

 

Seo Joo Hyun, gadis yang tengah termenung itu menyentuh kaca jendela nya. musim gugur tahun ini sedikit terasa berbeda baginya. Ada sesuatu yang membuat terasa berbeda, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tanpa sadar helaan nafas meluncur dari bibir nya, ke dua tangan nya ia gunakan untuk mengusap lengan nya. Musim gugur tahun terasa lebih dingin dari tahun-tahun yang lalu.

 

“benarkah  kau tak mau ikut bersama kami Hyunie? Ayah dan ibuku pasti senang bertemu denganmu” Seohyun menoleh. Hyoyeon, salah satu Eonnie favoritnya melihat kearahnya. dia, Sunny dan Sooyoung memang berencana mengisi liburan mereka dengan jalan-jalan di Phuket dengan Sunny yang mampir terlebih dahulu untuk singgah ke rumah Hyoyeon.

 

“tidak Eonnie terimakasih, salam kan saja salam ku untuk paman dan bibi” jawab Seohyun pada teman sekamarnya itu.

 

“kau yakin tidak akan bosan di dorm sendiri?” kini giliran Sunny yang bertanya, gadis berperawakan mungil itu tengah merapikan kopernya dan Hyoyeon dikamarnya. Membuat kamar yang ia dan Hyoyeon tempati tadinya terlihat seperti hamparan bukit kain berwarna-warni.

 

“Jessica, yuri, Yoona sedang liburan bersama sekarang ke Jepang, Tiffany mengunjungi Rumah orang tua Taeyeon, Sooyoung akan bergabung dengan kami di Phuket setelah kami selesai mengunjungi rumah Hyoyeon, kau benar tak papa di dorm sendirian?” tanya Sunny lagi.

 

Seohyun mengangguk pelan “Nan gwenchana eonnie-ya, aku tak papa sungguh, kalau Eomma dan appa sudah kembali dari liburan mereka aku akan pulang ke rumah, jadi kalian bersenang-senaglah, kata manajer oppa kita punya waktu liburan 10 hari kan? Jangan lewatkan kesempatan ini”

 

“baiklah kalau begitu, aku akan meneleponmu besok, kau bisa menelepon manajer oppa atau manajer unnie jika butuh sesuatu, kami pergi Hyunie-ya, jaga dirimu” Hyoyeon memeluk dongsaeng terkecilnya itu, begitu pula dengan Sunny “kajja, Sunkyu-ya”

 

“kami berangkat Hyun-ah, ingat telpon manajer oppa jika kau butuh sesuatu, mengerti” Seohyun tertawa kecil mendengar petuah yang diberikan Eonniedeul nya itu, mereka semua selalu begitu, sering mencemaskannya secara berlebihan.

 

Pintu kamar Seohyun berdebam tertutup, dari kejauhan Seohyun masih bisa mendengar ocehan ke 2 kakaknya di SNSD itu tentang rencana liburan mereka. Senyum terlukis diwajah ayu Seohyun saat mendengarnya. gadis itu menghela nafasnya panjang, kemudian kembali memandang rintik hujan yang masih setia membasahi jendela kamar nya.

 

Feel That Rain

 

Seohyun menatap tak fokus acara tv yang ia tonton sekarang. Matanya memang tertuju pada acara reality show komedi yang ditayangkan salah satu tv swasta itu. tapi jangankan tertawa, mengerti bahan guyonan Yoo Jae Suk sang pembawa acara saja Seohyun tidak.

 

Desahan nafas kembali keluar dari bibir Seohyun. Ia raih ponsel yang tergeletak disampingnya, kemudian mengecek tanggal di ponsel pintarnya itu. 11 Desember, sebuah tanggal di ponselnya dengan label “2nd Anniversary ^^”  tertulis disana

 

Beragam fikiran sedang berkecamuk dalam pikiran Seohyun sekarang. Hatinya sedang gundah, penyebabnya tentu saja pria itu, pria yang bahkan mungkin tak ingat kapan hari jadian mereka. Dan tak pernah memberinya kabar selama 8 bulan ini. Seohyun beranjak dari Sofa berwarna soft pink itu, berjalan menuju kamarnya dan Hyoyeon. Ia buka laci mejanya, mengambil buku catatanya.

 

Seohyun mengambil secarik kertas yang sengaja ia selipkan disana. Ia baca ulang isi surat yang telah ia tulis seminggu lalu itu. merasa puas dengan apa yang ia tulis, Seohyun pun melipat surat tersebut, kemudian memasukanya kedalam sebuah amplop. maknae dari Girls Generation itu terdiam sejenak. Menggigit bibir bawahnya cemas, menimang-nimang apakah yang ia lakukan ini benar atau tidak.

 

Setelah sekitar 5 menit berpikir, Seohyun memantapkan hatinya, gadis itu bangkit dari kursi meja tulis itu, mengambil Hoodie warna putih yang tergantung dilemari pakaian nya. gadis itu mengambil tas selempang Miu-miu favoritnya dan menyambar topi dan masker nya begitu saja, kemudian bergegas keluar dari apartemen yang sekaligus Dorm SNSD, mengurus sesuatu yang menjadi beban pikiranya akir-akir ini.

 

Feel That Rain

 

Menggunakan topi dan masker sebagai penyamaranya, Seohyun sedang melangkahkan kakinya disekitar Samchundong yang relatif sepi, hanya beberapa orang yang berseliweran disini, mungkin udara musim gugur yang dingin disertai gerimis membuat siapa saja akan lebih memeilih tinggal didalam rumah yang hangat.

 

sebuah kotak pos yang terletak di area pejalan kaki itu merupakan tujuan utama Seohyun keluar dari dormnya pada cuaca dingin seperti ini. Paling tidak, ia harus mengirimnya surat jika ia sendiri tidak bisa melihatnya. Entah pria itu akan membalas atau tidak, tapi Seohyun benar-benar ingin pria itu sadar jika diluar sana ada seorang gadis yang sedang menunggu kabarnya.

 

Surat itu sudah mendarat dengan empuk didasar kotak pos. Seohyun memandang kotak berwarna merah itu dengan hampa, berharap akan ada balasan dari pria yang tak memberinya kabar selama 8 bulan itu. ia memindahkan letak payung yang melindunginya dari gerimis hujan itu ke tangan kanan nya. kemudian memutar tubuhnya,

 

cuaca hari ini benar-benar dingin. Ia ingin menghangatkan tubuhnya, datang ke restoran tempat biasa ia dan pria itu menghabiskan waktu santai mereka mungkin bukan pilihan yang buruk.

 

Feel That Rain

Sebuah restoran sederhana yang terletak di pinggiran samchundong merupakan restoran yang sering ia dan pria itu kunjungi sebelumnya. Ketika itu mereka sering berkunjung untuk sekedar mengisi perut jika sedang keluar berdua. Seohyun dan pria itu sering memesan kimchi dengan sup pasta kacang disini. Masakan rumahan favorit kekasih nya.

 

restoran ini tidak berada di jalan utama, melainkan sebuah jalan kecil, membuatnya tidak terlalu ramai pengunjung, Namun tetap nyaman. Hal itu lah menyebabkan Seohyun dan kekasih nya yang notabene adalah seorang bintang Hallyu star merasa nyaman jika tengah makan berdua.

 

Seohyun mendudukan dirinya ditempat biasa ia dan pria itu duduk. Ia menaruh tas berwarna putih miliknya dikursi disampingnya. Kemudian tersenyum ketika melihat bibi pemilik restoran berlari kecil menghampirinya.

 

“ommo Seohyun ssi! sudah lama kau tak kemari, apa jadwal padat yang membuatmu jadi jarang kemari?” Sang ahjumma pemilik restoran mendatangi tempat Seohyun duduk. “ne ahjumma, bagaimana kabar ahjumma?”

 

“ahjumma baik, Kau datang sendiri?” Ahjumma berambut keriting itu memandang kesekeliling seakan berharap ada seseorang yang akan menemani Seohyun “ahh, tentu saja kau sendiri,  jadi apa berpisah selama setahun membuatmu merindukan nya? ” Seohyun terseyum malu mendengar pertanyaan menggoda si ahjumma pemilik restoran.

 

“kau tak usah kawatir, ia hanya pergi untuk sementara, ia pasti kembali padamu nanti. ah ya, pesanan seperti biasa kan? Soup pasta kacang, kimci dan dadar gulung pedas, tunggu sebentar ne?” Ahjumma itu lantas berbalik. Seohyun tersenyum memandang punggung ahjuma yang tampak bersemangat itu.

 

Tidak berapa lama kemudian pesanan Seohyun datang. Seohyun akan menyendok sup pasta kacangnya sampai ia mendengar suara pekik kan gadis di samping meja tempatnya duduk. Perhatian Seohyun tersita pada sepasang kekasih itu dan tanpa sadar Seohyun pun ikut mendengar kan perbincangan mereka.

 

“kau ini, sudah kubilang kan makan nya hati-hati, sup nya masih panas hee jin-ah” pria yang ada di meja seberang itu berbicara dengan kekasihnya, mengambil lap kemudian membersihkan noda sup kepiting di bibir kekasihnya itu “apa masih panas? Mau aku tiupkan?” tanya laki-laki itu lagi, sang gadis menggeleng pelan kemudian tertawa pelan “aku suka melihatmu mengkawatirkan ku oppa”.

 

Seohyun sedikit tertegun mendengar percakapan sepasang kekasih disampingnya itu. merasa sesuatu yang hampir sama pernah terjadi padanya.

 

“ahh,” Seohyun berjengit saat sup pasta panas itu kacang masuk ke mulutnya

 

“wae Hyunie-ya?”

 

“suup-ahh-nya masih panas-ahh” Seohyun mendesah saat lidahnya terasa terbakar karena sup yang masih panas itu masuk begitu saja di mulutnya.

 

“kau tak papa?” tanya pria itu, ada nada geli dalam suara nya

 

“kau ini, makan nya pelan-pelan saja, aku tak akan meninggalkan mu, sini aku tiupkan sup mu” pria itu mengambil alih mangkuk sup Seohyun, ia mengambil sesendok sup pasta kacang itu, meniupnya perlahan dan mengarahkan sendok itu ke Seohyun “jjaa, makanlah sudah tidak panas”

 

Seohyun tersenyum melihat sendok yang berputar putar dihadapan nya, kemudian perlahan memakan sup yang di sodorkan pada nya. Ia perhatikan kini senyum laki-laki yang ada di hadapanya itu. memandang lekat wajah tampan kekasih nya.

 

“wae? Kenapa kau melihatku seperti itu?”

 

Seohyun tersenyum, “anii, hanya saja aku senang  jika melihatmu mengkhawatirkan kan ku seperti itu” pria itu memandang tak percaya Seohyun yang tersenyum padanya “dasar kau ini, sini akan ku beri kau pelajaran” pria itu mencubit hidung Seohyun, Seohyun memekik pelan kemudian pria itu ganti mengacak rambutnya.

 

“ya, tuan Cho hentikan atau aku akan adukan ahjumma pemilik restoran” Seohyun pura-pura marah. Pria itu menghentikan mengacak rambut Seohyun menatap geli mata gadis nya itu kemudian tertawa bersama.

 

Seohyun mengerjapkan matanya, apa yang baru saja ia lihat mengingatkanya pada laki-laki itu. Seohyun menatap setengah tak berselera sup dihadapanya, menarik nafasnya dalam-dalam sebelum perlahan lahan memakan makanan nya dengan tenggorokan yang agak tercekat.

 

Feel ThatRain

 

Dingin, itulah yang Seohyun rasakan saat ini, ia usap-usapkan ke dua tanganya, berharap akan menemui sedikit kehangatan setelahnya. Saat ini ia sedang duduk di sebuah bangku yang disediakan di sepanjang jalan di taman kota Seoul . Daun-daun berwarna kecoklatan mulai menanggalkan ranting pohonya,  diiringi dengan Suasana dingin sehabis hujan yang mengguyur tadi Membuat suasana terasa semakin syahdu.

 

Seohyun menegeluarkan ponsel dari saku Hoodienya. Kemudian memasang Ear phone ditelinganya.

 

Di taman kota ini Seohyun dulu pernah mengukir kenangan indah dengan laki-laki itu. tempat pertama kali mereka berkencan, Seohyun masih ingat bagaimana ia menang saat mereka taruhan untuk balapan sepeda bersama. Walaupun Seohyun tahu pria itu sengaja mengalah untuknya, tapi ia begitu senang saat laki-laki yang dicintainya itu berdecak sebal saat ia dengan terpaksa mentraktir Seohyun es cream vanila kesukaan nya.

 

Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Seohyun saat sebuah lagu melantun di ear phone miliknya. Sebuah lagu berjudul The Way to Break up itu sukses membuatnya ingin menangis. Entahlah, Seohyun sendiri juga tidak mengerti, mengapa hanya dengan mendengarkan suara pria itu bernyanyi saja membuat hatinya merasa sesak.

 

Seohyun menundukan kepala nya cukup lama, dan terisak disana. Untunglah keadaan taman kota ini cukup sepi, jika tidak besok mungkin manajer oppanya akan menghabisi nya jika tiba-tiba ada sebuah berita yang memuat jika maknae dari SNSD sedang menangis ditaman kota Seoul sendirian.

 

Seohyun mengangkat wajah nya yang mulai sembab. Ia hapus air matanya cepat-cepat kemudian kembali bangkit berjalan.

 

Feel That Rain

 

Hari ini Seohyun sedang tak ingin berada di dorm, yah hanya itu setidaknya yang ia pahami. Waktu menunjukan pukul 04.00 sore, cuaca pun semakin dingin karena angin mulai ikut berhembus. Tapi hal itu tak menyurutkan niat gadis cantik bermarga Seo ini untuk kembali ke dormnya yang hangat dan nyaman. Mungkin saja berada diluar dengan awan mendung bisa mensejukan hati Seohyun yang tengah dilanda rindu?

 

Saat ini ia tengah berada di sebuah puncak bukit di daerah Hampyeong, sekitar 200 meter dibawah sana terdapat sebuah kuil yang biasa ramai saat hari-hari besar. Seohyun duduk bersila begitu saja di reremputan di puncak bukit itu, dari atas sini Seohyun bisa melihat pemandangan menabjubkan langit kota Seoul pada sore hari. Gedung-gedung pencakar langit bahkan terlihat tidak terlalu tinggi dari atas sini.

 

Entah mengapa kaki Seohyun membawanya kemari. Dulu ketika ia masih kecil, orang tuanya sering membawa nya kesini. Bukit tempat dimana Seohyun duduk saat ini adalah tempat yang ia temukan saat ia tersesat ketika masih kecil dulu. Dan entah sejak kapan Seohyun sering melangkahkan kakinya ke bukit tinggi ini jika hatinya tengah merasa tak nyaman, atau saat tertekan kerena pekerjaan nya.

 

Tidak ada yang tahu bukit ini sering Seohyun kunjungi. Sekalipun itu adalah Eonnie deulnya maupun orang tuanya, tidak ada satupun dari mereka yang tau tempat ini. Oh ya, Seohyun lupa, pria itu tau mengenai tempat rahasianya ini.

 

Seohyun tersenyum pada diri nya sendiri. Mungkin, dari pada harus meratapi kerinduan yang ia rasakan untuk pria itu, lebih baik ia mengikuti saran Eonnie deulnya saja untuk pergi liburan bersama. Toh pria yang dirindukanya itu belum tentu mempunyai perasaan yang sama terhadapnya. Atau bahkan mungkin, pria itu sama sekali tak ingat kepadanya?

 

Ahh, atau bisa saja pria itu sedang kepincut dengan tentara wanita cantik disana.. Yahh, itu bisa saja terjadi kan?

 

Begitulah, ada banyak gerutuan dan pikiran negatif yang menyeruak di bibir dan hati Seohyun, gadis cantik itu mengambil kerikil yang ada disampingnya melemparnya ke bawah dengan tatapan sebal sambil berteriak kencang-kencang “Ya! Cho Kyuhyun kau pria yang menyebalkan!!”

 

Seohyun kembali melemparkan sebuah kerikil sejauh yang ia bisa “kenapa kau bahkan tak pernah mengirimi ku kabar? Kau sudah bosan dengan ku eoh?” teriak Seohyun lagi dengan keras.

 

“atau diam-diam kau selingkuh dengan tentara wanita cantik disana?” Seohyun kembali berteriak.

 

Nafas Seohyun tersengal-sengal sekarang, berteriak seperti tadi membuatnya merasa sedikit lega. Mungkin karena ia tidak pernah menceritakan hal ini pada siapapun termasuk pada Yoona ataupun Hyoyeon maupun kedua orang tua nya.Baginya, akan terdengar sedikit kekanak-kanak jika ia menceritakan hal itu hanya gara-gara Cho Kyuhyun tak pernah mengabarinya dan mengabaikan surat surat nya yang sebelum nya.

 

“aku merindukan mu, aku mengkhawatirkan mu tak tau kah kau itu?” Seohyun bertanya pada dirinya sendiri dengan suara lirih dan betapa kagetnya ia ketika ada suara lain yang menjawab pertanyaan nya .

 

“arra, aku tahu itu” .

 

Seohyun sontak membeku mendengar suara itu. tunggu, bukan kah ia sendiri disini? Saat ia kemari tak ada satupun pengunjung yang beribadah di kuil tadi. atau kah para biksu yang ada dikuil itu? tidak mungkin.. itu sama sekali tak masuk akal. Apakah mungkin..

 

“aku tahu kau merindukan ku Seohyun-ah” Seohyun terkesiap mendengar suara itu lagi. Suara bass yang begitu ia kenal. Seohyun memalingkan sedikit kepalanya ke kanan tanpa benar-benar menoleh ke sumber suara, dari sudut matanya ia bisa menangkap bayangan seorang pria bermantel panjang coklat berdiri sekitar 4 meter darinya.

 

“karena aku juga merindukan mu”

 

Ketika Seohyun menyadari siapa pria yang tengah berdiri dibelakangnya itu, setitik air mata langsung meluncur di pelupuk mata Seohyun tanpa ia sadar. Gadis itu cepat-cepat menghapus air matanya. Kemudian bangkit berdiri dari duduknya, untuk apa lagi jika tidak menghadapi pria menyebalkan itu.

 

Pria yang sudah membuatnya menunggu.

 

Cho Kyuhyun kini tengah berdiri dihadapan nya dengan senyum yang mengembang. Rambutnya yang dulu pelontos sedikit bertambah panjang dari terakir kali ia melihatnya saat pria itu akan masuk wamil. Pria itu kembali mensuguh kan senyumnya, membuat seluruh hatinya ikut bergejolak.

 

Semua perasaan kini bercampur jadi satu di benak Seohyun. Perasaan rindu, senang karena melihatnya kembali, dan marah semuanya ada di benak dan pikiran Seohyun saat ini. Seohyun tak bergerak di tempatnya. Hanya terdiam melihat pria yang berjarak 4 meter dihadapanya ini dengan tatapan yang sulit untuk didefinisikan.

 

Pria didepanya ini menggaruk tengkuk leher nya. memandang Seohyun dengan tatapan bersalah.

 

“maafkan aku Seohyun, aku tahu—“

 

“kenapa kau tak pernah memberiku kabar?” Seohyun menyela keras, suaranya sedikit serak.

 

“maafkan aku—aku”

 

“kau tau betapa aku mengkawatirkan mu? 8 bulan tanpa memberiku kabar sama sekali, aku takut terjadi sesuatu padamu disana” Setetes air mata Seohyun jatuh tanpa bisa ia cegah. “ tak pernah memberiku surat atau apapun yang diperbolehkan untuk berkomunikasi disana, tak tau kah kau betapa aku mencemas—“

 

-Greep-

 

Seohyun benci mengakui ini, tapi ketika Cho Kyuhyun memeluk nya seperti ini, ia merasa begitu aman, merasa nyaman. “lepas, kubilang lepas oppa” Kyuhyun lebih mengeratkan pelukan nya saat Seohyun memberontak, gadis itu berusaha membebaskan pelukan Kyuhyun yang mengingkari punggungnya.

 

“Seohyun dengarkan aku—ya!! Seo Joo hyun dengarkan aku!” Kyuhyun mengeraskan suaranya, masih berusaha menenangkan Seohyun yang memberontak dalam pelukan nya.

 

Seohyun otomatis berhenti mencoba menjauhkan tubuh namja yang tengah memeluknya ini. Dan terisak di pelukan nya. “Ku mohon dengarkan aku Hyunie-ya” Suara Kyuhyun melemah, pria itu mengelus perlahan punggung Seohyun yang kini bergetar dalam dekapan nya.

 

“maafkan aku karena selama ini tak pernah menghubungi mu.. Tapi percayalah segala hal negatif yang kau pikirkan di kepala mu tak terjadi pada ku”

 

Gadis itu bergeming.“ lalu kenapa kau tak pernah menghubungi ku? Leeteuk oppa setidaknya mengirimi Taeyeon Eonnie surat 2 bulan sekali saat ia wamil, kenapa kau tak bisa melakukan itu walaupun hanya sekali”

 

Kyuhyun terseyum salah tingkah “aku tak pandai merangkai kata-kata kau tahu itu kan? Karena itu aku tidak mengirimi mu surat”

 

“pernah sekali aku akan mengirimi mu surat dan itu membuat kamar ku disana dipenuhi dengan sampah kertas yang aku remas, teman sekamar ku bahkan nyaris tahu jika kekasihku adalah Seohyun SNSD jika saja aku tak berkelit kepadanya” Seohyun perlahan mendongak kan kepala nya, memandang mata Kyuhyun lama, mencari kebohongan disana, namun ketika ia tak menemukanya, ia memilih untuk kembali mengubur wajah nya di dada bidang pria itu.

 

“Seharusnya kau biarkan saja ia tahu aku kekasihmu, kalau itu yang membuatmu tak bisa menghubungi ku” gerutu Seohyun dengan suara yang sengau

 

“hei, berarti kau memaaf kan ku?” tanya Kyuhyun penuh harap pada Seohyun.

 

Seohyun memukul pelan dada Kyuhyun “tidak akan semudah itu”. Kyuhyun merengut mendengar jawaban Seohyun “yaa, aku bahkan mengambil cuti natal ku agar bisa menemuimu pada hari ini” ujar Kyuhyun tak terima.

 

“bagaimana denganku? Kau membuatku mengkawatirkan mu, merindukanmu bahkan menangis untuk mu selama 8 bulan ini” jawab Seohyun tak mau kalah. Seohyun mengerucutkan bibirnya “tanggal 11 Desember bahkan kurang dari 9 jam lagi akan berakhir, kau pikir kesalahan mu itu tidak fatal?”

 

Seohyun mendorong dada Kyuhyun pelan, melepaskan pelukan namja itu dari tubuhnya. Tapi tentu saja tidak akan semudah itu , belum sampai Seohyun membalikan badannya, Kyuhyun kembali meraih pergelangan tangan Seohyun, membawanya dalam pelukannya.

 

“jangan pergi aku masih merindukan mu” ujar Kyuhyun pada nya. Seohyun tak menjawab. Ia bisa mendengar jantung Kyuhyun yang berdetak kencang. Ia pejamkan matanya dan menyadari betapa ia merindukan degup kencang jantung Kyuhyun saat pria itu memeluknya.

 

“kau, tidak apa-apa? Kenapa tubuh mu dingin sekali?” Kyuhyun mengeratkan pelukan nya pada punggung Seohyun. “kau akan sakit jika begini” Pria itu kemudian Membungkus tubuh Seohyun dengan Coat Coklat panjang yang ia kenakan. Membuat coat milik laki-laki itu menutupi tubuh mereka ber dua dengan sempurna.

 

Seohyun bisa merasakan detak jantungnya bekerja dua kali lipat ketika ia merasakan hangat nya pelukan Kyuhyun dan aroma tubuh pria itu yang ia hirup. Membuat pipinya terasa panas sekarang.“err, oppa bisa kah kau melepaskan ku? bagaimana kalau para biksu di kuil sana melihat kita?” pinta Seohyun agak salah tingkah.

 

“tidak ada yang melihat kita” Seohyun bisa mendegar suara Kyuhyun dari samping kepala nya “pelatihan itu sangat melelahkan Hyunie-ya” ujarnya lagi “karena itulah aku memelukmu seperti ini, untuk mengisi ulang tenaga ku yang nyaris habis”. Seohyun tersenyum mendengarnya. Perlahan ia angkat ke dua tangan nya, membalas pelukan Kyuhyun.

 

Kedua orang itu masih terus bertahan dengan posisinya masing-masing. Sampai Kyuhyun melepaskan pelukan nya pada Seohyun pelan. pria itu menatap gadisnya dengan senyum yang mengembang.

 

“kajja, kita manfaatkan waktu 9 jam yang tersisa! kau pasti belum makan kan? Kau mau makan pasta kacang di tempat biasanya?” Kyuhyun mengenggam tangan Seohyun mengayun-ayunkan nya dengan ceria.

 

“anii, siang tadi aku sudah makan disana”

 

Mereka kini berjalan beriringan. Kemudian Seohyun mendengar Kyuhyun melanjutkan “kalau begitu kita ke taman kota? Kita balapan bersepeda seperti waktu itu?” usul Kyuhyun lagi.

 

Seohyun menggeleng “aku juga sudah kesana tadi, tapi ayo kita kesana sekarang” Seohyun berhenti berjalan saat tangan Kyuhyun menghentikan nya. membuat Seohyun menoleh kearah kyuhyun dengan tatapan penuh tanda tanya.

 

“Kau sudah makan di restoran itu, juga sudah ke taman tempat kita pertama kali kita kencan..”Kyuhyun mengerling jenaka “ kau pasti begitu merindukan ku ya, Seo Joo Hyun?” ujar Kyuhyun dengan nada menggoda. Kontan hal itu membuat Seohyun cemberut.

 

“ya! Aku bahkan belum memaafkan mu tapi kau sudah mengoda ku” Seohyun lantas mencubit pinggang Kyuhyun keras-keras “kemari kau Cho Kyuhyun”. Kyuhyun tentu saja langsung sigap berlari menghindari gadis nya itu “ampuun Hyun-ah, aku tak akan mengulanginya lagi“ mohon kyuhyun di sela tawanya.

 

“ya hentikan geli, Seohyun”

 

“tak akan ku maafkan kau Seo Joo hyun, kau harus membayarnya nanti” Kyuhyun ganti berteriak kearah yeoja yang telah berlari sambil tertawa mendahuluinya itu

 

begitulah~ akirnya terjadi peristiwa kejar-kejaran yang tak terhindarkan diantara mereka berdua. Seohyun sendiri merasa senang sekarang, meskipun tanggal jadian mereka akan berlalu sebentar lagi, tapi paling tidak sekarang ia tahu bahwa selama pelatihan wamil sama sekali tidak ada tentara wanita. Bahkan bisa dibilang tidak ada wanita sama sekali disana di sana. Jadi yah~ paling tidak ada yang perlu Seohyun kawatirkan lagi sekarang..

END

A/N : well, selesai dengan indah nya, hehee~~ FF ini sebenernya ff repost, dulu udah pernah di muat disini, tapi dirumah mcls yang lama. Jadi yaah saya post aja lagi disini, itung-itung sebagai tanda mengakhiri masa hiatus ayam-ayaman saya Hehe XD, Ah ya, kayaknya saya mau post lagi cerita lepas sekuel dari Returning, jadi nanti bakal semacam ff saya yang Be a Good Dad itu. Kemarin banyak yang minta cerita lepas yang santai macam gitu jadi saya buatin, baik kan sayaa?? *digampar* ah ya, dan untuk 2 Years Without Rain sebenernya part 7 udah jadi, tapi saya masih simpen dulu, dan kayaknya bakal saya lanjutin nya di wp saya pribadi deh, jujur saya makin nggak pede. tapi Kemarin masih ada yang nanyain ff itu, wooahh, terimakasih banyak, saya bener-bener tersanjung masih ada yang nagih ff itu. Ehm, udah deh gitu aja, terimakasih sudah baca, ayo di tunggu komentar nya. ^^

 

Tinggalkan komentar